Tak sanggup melupakanmu
Kekasih, aku katakan aku tak sanggup…
Ketika memaksakan untuk melupakanmu
Kekasih, aku katakan aku tak sanggup
Ketika pikiranku memaksaku untuk membunuh bayanganmu
Kekasih, aku katakan padamu..
Aku tak sanggup melepaskan kenangan yang telah terjadi saat itu
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat menyentuhmu, atau merasakan jemari-jemari mungilmu atau Menyentuh dinding wajahmu..
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi bertemu denganmu…
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi mendengarkan suaramu..
Kekasih ketahulah satu hal..
Aku takkan pernah dapat melupakanmu..
Kekasih, aku katakan aku tak sanggup…
Ketika memaksakan untuk melupakanmu
Kekasih, aku katakan aku tak sanggup
Ketika pikiranku memaksaku untuk membunuh bayanganmu
Kekasih, aku katakan padamu..
Aku tak sanggup melepaskan kenangan yang telah terjadi saat itu
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat menyentuhmu, atau merasakan jemari-jemari mungilmu atau Menyentuh dinding wajahmu..
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi bertemu denganmu…
Walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi mendengarkan suaramu..
Kekasih ketahulah satu hal..
Aku takkan pernah dapat melupakanmu..
terpleset dalam harapan
Ku terpleset dalam harapan indah
Awalanya sepurna kurasa
Tapi kini bagaikan bara stempel
Yang menstempel kulit hatiku
Panas dan abadi terukir disana
Biarlah keihklasan yang akan menyiraminya
Atas Apa yang telah kau perbuat
Kututupi stempel ini dengan ketabahan
Dan keridhoanku kepadamu
Biarlah engkau mekar indah
di pot yang ingin kau tumbuh disana
Ku terpleset dalam harapan indah
Awalanya sepurna kurasa
Tapi kini bagaikan bara stempel
Yang menstempel kulit hatiku
Panas dan abadi terukir disana
Biarlah keihklasan yang akan menyiraminya
Atas Apa yang telah kau perbuat
Kututupi stempel ini dengan ketabahan
Dan keridhoanku kepadamu
Biarlah engkau mekar indah
di pot yang ingin kau tumbuh disana
menggenggam cintamu yang semu
Disaat sunyi seperti ini
Tak ada rencana sama sekali
Tiba2 terlintas bayangan itu dipikiranku
Bayangan seseorang yang membodohiku
Senyumnya tlah meracuni otakku
Dia enggan pergi dari pikiranku
Wajahnya tlah membuaiku
Dia enggan menjauh dari khayalku
Aku terus memikirkannya
Mempedulikannya
Merindukannya
Namun sudahlah!
Rupanya aku baru terbangun.
Aku salah mempedulikan dia yg tak mau peduli.
Aku bodoh memikirkan orang yg sama sekali mungkin tak memikirkanku.
Aku rugi hny membuang buang waktu saja dengan menunggu cinta yang semu.
Namun izinkan aku hanya sekedar merindu walau kutau rindumu bukanlah untuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar